Sir Alex Ferguson akhirnya resmi pensiun sebagai manajer Manchester United
akhir musim ini (8/5/2013). Berbagai torehan emas sudah diciptakan oleh pria asal
Skotlandia ini sejak mendarat di Old Trafford pada November 1986.
Ada
beberapa hal yang menjadi ciri khas pria 71 tahun ini yang tentukan tak
bisa dilupakan begitu saja. Berikut 10 hal yang akan dirindukan dari
sosok Fergie jika nanti dia benar-benar pensiun seperti dilansir Daily Mail:
1. Waktu Fergie
Ketika
ofisial menunjukkan waktu injury time empat menit, maka itulah saatnya
MU bangkit untuk meraih gol kemenangan. Itu terjadi dan terus terjadi,
sepertinya ada kekuatan tertentu dari Ferguson di pinggir lapangan.
Istilah
Fergie Time atau waktu Fergie bukan kali pertama terdengar pada 1999,
saat MU meraih kemenangan dramatis atas Bayern Munich di Liga Champions.
Istilah ini sudah ada pada April 1993. Saat itu MU mengalahkan
Sheffield Wednesday 2-1. Steve Bruce mencetak gol kemenangan pada menit
keenam injury time.
Saat injury time terjadi, drama besar bisa saja terjadi. Dan saat itulah ada 'Fergie time'.
2. Tradisi permen karet
Bagi beberapa fans, Ferguson adalah Manchester United. Dalam setiap pertandingan, Fergie hampir selalu terlihat sedang mengunyah permen karet.
Fergie juga seringkali dijumpai mengenakan sweater hitam dan topi khas Wales pada saat latihan jelang laga besar.
3. Pernyataan singkat
Ferguson
beberapa kali mengeluarkan pernyataan yang menarik disimak. Dia pernah
memuji penampilan Roy Keane di semifinal Liga Champions 1999, padahal
Keane tak bisa bermain di partai final.
Dalam suatu kesempatan Fergie sempat mengatakan tak akan menjual Ronaldo ke Real Madrid. Beberapa saat kemudian, CR7 justru dijual ke Los Blancos dengan nilai £80 juta.
4. Hair-dryer
Para
pemain mungkin beruntung bisa mendapat celotehan Fergie (hair-dryer) di
pintu tertutup. Sementara itu manajer, wasit, tim lawan, dan jurnalis
tentunya melihat dari konferensi pers.
Ferguson jarang terlibat perang kata-kata dengan manajer lain. Namun musim ini dia sempat menyebut manajer Newcastle United, Alan Pardew sebagai 'manajer klub kecil dari Timur Laut'.
5. Bersitegang dengan pemain
Ferguson
sempat terlibat pertengkaran hebat dengan sesama manajer, Arsene Wenger
dan Rafael Benitez. Beberapa pemain bintang Setan Merah juga sempat
mengalami insiden dengan Fergie.
Ferguson menyebut 'insiden aneh'
ketika dia diduga menendang sepatu boot yang mengenai pelipis kiri
David Beckham. Fergie juga sempat diberitakan menyebut Paul Ince
"pengganggu" saat sang pemain meninggalkan MU.
Jaap Stam sempat
ditemui Fergie di pom bensin setelah adu argumen di tempat latihan.
Dalam autobiografinya Stam menyatakan Fergie masuk ke mobilnya dan
memintanya untuk pergi. Stam dijual ke Lazio dengan nilai £16.5 juta.
6. "Anda tak akan memenangi apapun dengan pemain muda"
Filosofi
ini tak ada di MU. Para pemain muda mendapat kesempatan besar bermain
di Setan Merah, termasuk pemain pribumi. Fergie tak pernah takut membeli
pemain Britania Raya.
Baru-baru ini dia membeli pemain Inggris
seperti Phil Jones dan Chris Smalling. Bahkan sekarang sukses memboyong
Wilfried Zaha dan Nick Powell.
7. Loyalitas
Ferguson
memiliki ikatan cukup erat dengan para pemainnya. Ini membuat beberapa
pemain bertahan dalam waktu lama di MU seperti Ryan Giggs dan Paul
Scholes.
8. Dad Dancing
Pada tahun 1993
Fergie mengatakan Eric Cantona terinspirasi dengan cara fans separuh
baya yang meloncat-loncat seperti anak dua tahun. Itu sebabnya Fergie
masih tak canggung merayakan gol penting dengan cara anak kecil.
Senyuman anak kecil, berjingkrak-jingrak dan ekspresi kegembiraan di
lapangan.
9. Para pemain bintang
Kemampuan MU
meraih kemenangan mungkin terlihat seperti mesin. Namun para pemain
Setan Merah telah lama menunjukan kreativitas individu dan kerjasama
yang solid. Ryan Giggs dan Robin van Persie telah berkembang di bawah
arahan Ferguson yang sanggup menjadi pemain kunci Setan Merah.
Sepanjang
kesuksesan MU dan permainan menyerang yang diterapkan, hanya 4 kali
pemain MU merebut Sepatu Emas. Dua di antaranya Dwight Yorke pada 1999
dan Dimitar Berbatov pada 2011 harus berbagi gelar itu dengan pemain
lain. Ini menunjukkan MU lebih terbentuk sebagai tim dibandingkan
individu.
10. Trofi
13 Gelar Premier League, 2
Liga Champions, 5 Piala FA, dan 4 Piala Liga. Itu di antara 24 trofi
yang sempat diraih Ferguson. Pencapaian yang luar biasa dan begitu
konsisten.
-Terimaksih Sir Alex Ferguson-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar