Dalam pelaksanaan
proyek konstruksi, terutama pada skala yang tidak besar, dan terkadang
karena manajemen proyek juga ga begitu bagus, seringkali dijumpai
kesalahan-kesalahan yang sifatnya mendasar. Kesalahan itu bisa berasal
dari perencana ataupun pelaksana proyek. Antara lain:
- Terlalu menyepelekan urusan detail
dan melempar kepada tukang atau kuli untuk menyelesaikannya. Sering
dilupakan, bahwa tukang atau pekerja itu tugasnya mengerjakan apa yang
bisa dia kerjakan, bukan memikirkan apa yang semestinya menjadi
pekerjaan atasannya.
- Terlalu percaya pada Mandor Borongan.
Mandor borongan terpercaya sekalipun, orientasi utamanya tetaplah
keuntungan dan memangkas waktu seminim mungkin. Tak jarang, kualitas di
kesampingkan. Pada situasi tertentu, disaat skill khusus tenaga kerja
tidak terlalu di tuntut sangat tinggi, dan jika kemampuan tenaga kerja
cukup memadai, menggunakan tenaga harian lebih efektif. Tentu saja
dengan level pengawasan yang musti ditingkatkan.
- Menurut kata mandor. Ini tak
jarang terjadi dan dialami pengawas lapangan yang -ehm- bisa dikatakan
pemula atau yang baru terjun di proyek. Mandor, terkadang memang suka
gaya karena merasa menang pengalaman, lalu mendikte seenaknya pengawas
atau bahkan ngibulin. Hey, jangan mau dikibulin!
- Mengabaikan draenase. Yang ini, banyak terjadi
ketika perencana tidak mendesain secara detail perencanaan drainase
secara khusus dan pekerjaan plumbing lain pada umumnya. Seperti point
pertama tadi, seringkali hal ini dilempar saja ke mandor atau tukang
untuk menyelesaikannya. Hati hati got macet dan septic tank meleduk!!
- Tidak menyiku bangunan secara benar dan memeriksanya terus menerus.
Kalau diabaikan, biasanya yang bakal tau pertama kalo ga tukang pasang
plapond tentulah tukang pasang keramik lantai. Kalo dah begini, saling
tuding deh siapa yang salah.
- Nyolong spek. Ini yang paling
mengkhawatirkan. Inget-inget deh, bangunan itu dibangun untuk digunakan
manusia. Kalo spesifikasinya di colong dan di kurang-kurangi, tolong
dipikir belakang hari. Manusia lho yang tinggal, bukan kodok…
- Mau disogok oleh mandor.
Haha, hayooo….bahayanya, pelaksana atau kru pelaksanaan proyek yang
disogok, akan kehilangan respek dari mandor tersebut. Mereka akan merasa
mampu “membeli” dan ujung-ujungnya, kesulitan emosional ketika pada
waktunya harus menegur mereka.
- de el el, de el el…silakan ditambahi…
By: bung tekno..