MANAGEMEN ALAT BERAT
Berikut ini ringkasan yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam management
alat berat dalam pekerjaan
teknik sipil .
1. PELAKSANAAN PEKERJAAN
A. Peninjauan Lokasi Proyek
- Ploting data dan gambar rencana pada lokasi pekerjaan
- Survey dan pengukuran
- Pengujian jenis material
- Survey dan pengujian kondisi infra struktur (Acces Road)
- Survey kondisi sosial masyarakat
B. Alokasi Pekerjaan
- Inventarisasi jenis pekerjaan yang menggunakan alat berat.
- Perhitungan volume bebagai jenis pekerjaan.
- Kondisi dan jumlah tenaga kerja
- Perijinan penggunaan infra struktur.
- Persiapan fasilitas penunjang operasional
- Perincian schedule
- Preventif penanggulangan masalah non teknis/ sosial
- Penyusunan RAP
2. PEMILIHAN DAN PENGADAAN ALAT BERAT
A. Pemilihan Alat Berat
- Didasarkan pada pertimbangan teknis dan ekonomis, yaitu bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan tidak menyimpang dari RAB.
- Didasarkan pada kejelasan tentang :
- Jenis kegiatan (akan menentukan jenis alat berat dan perlengkapannya)
- Jenis material (akan menentukan model/ type alat berat)
- Jumlah dan ukuran alat berat, dengan mempertimbangkan :
- Produksi alat berat yang menguntungkan sesuai dengan keadaan medan, jenis material, dan jarak pemindahan
- Harga satuan pekerjaan yang terkecil dari kombinasi alat berat.
- Jumlah alat berat yang paling minimum dan tepat dari kombinasi beberapa alat berat.
- Kombinasi dari alat berat yang sederhana.
- Hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan :
- Pemilihan dari alat berat yang telah dimiliki.
- Pemilihan dari alat berat yang ada di pasaran atau perlu pemesanan khusus.
- Tersedianya suku cadang dari alat berat yang telah dipilih.
B. Pengadaan ALat Berat
- Asal Alat Berat
- Pemindahan dari lokasi/ proyek lain.
- Peminjaman sementara dari lokasi/ proyek lain.
- Sewa.
- Beli baru/ bekas, modifikasi.
- Sumber Biaya (khusus pengadaan alat berat)
- Biaya sendiri
- Biaya dari pinjaman luar(Bank/ luar negeri)
- Biaya-biaya lain/ pendukung.
3. CARA PELAKSANAAN PEKERJAAN ALAT BERAT
- Owner :
- Dikerjakan sendiri (swakelola).
- Dikerjakan Kontraktor (pihak ke II)
- Kontraktor :
- Dikerjakan sendiri (swakelola).
- Dikerjakan Sub Kontraktor (pihak ke III)
- Personil pelaksanaan pekerjaan div. alat berat
- Dipimpin oleh seorang manager bagian alat berat
- Membawahi supervisor pengendalian pekerjaan konstruksi sipil
- Pengawasan pekerjaan sipil
- Pengawasan pengoperasian alat berat, dengan target: terpenuhi secara kwalitas, kwantitas (volume), dan sesuai schedule.
- Membawahi supervisor pengendalian unit mekanik
- Pengendalian operasional alat berat
- Pengendalian pemeliharaan alat berat
- Pengendalian administrasi alat berat
4. ANALISA RAB
- Volume Pekerjaan (dihitung).
- Kapasitas Produksi Alat Berat (dihitung).
- Harga Satuan Pekerjaan (HSP).
- Biaya produksi satu unit alat berat. (Biaya Langsung, Biaya tak Langsung dan Keuntungan dan Pajak ).
- Kapasitas Produksi Alat Berat (sudah dihitung)
HSP = Biaya Produksi : Kapasitas Produksi
RAB = HSP x Volume